klik klik

Sabtu, 01 Juni 2013

CINTA PISCES

"CINTA PISCES"

Ini adalah kisah cinta seorang pemuda yang belum mengenal cinta, dia adalah ardi wiguna. pemuda yang baik hati dan sopan. kisah ini dimulai di hari pertama ospek, disaat itu ardi sedang turun dari angkot tiba ada 3 cewe di depan gerbang sekolah yang sedang berdiri, tiba2 salah satu dari mereka ada yang tertawa, dan ardi pun angkuh saja karna belum kenal. hari kedua ospek pun sama cewe itu tertawa dan ardi pun tetap cuek aja berjalan ke gerbang. hari ketiga ospek cewe itu ketawa lagi, ardi pun bertanya kepada cewe tersebut.
"kenapa kamu tertawa, apakah ada yang lucu"
"ga saya cuma ketawa aja, ga boleh"
"boleh sih, tapi aneh aja, setiap kali aku datang, pasti kamu tertawa, aneh kan, kalo ketawa tanpa ada alasan yang jelas apa yang di tertawakan"
"ya! kalo boleh jujur, kamu tuh aneh tau, kamu tuh cupu, ya pantas aku tertawa, maaf saja, bukannya aku meledek tapi aku hanya ngasih tau kamu, jangan marah ya"
"makasih, tapi aku tak butuh nasehat yang ga penting buatku"
lalu ardi pun langsung pergi. hari keempat ospek cewe itu tidak ada, dan ardi pun merasa ada yang hilang. pada saat malam terakhir ospek ardi pun terdiam karena membayangkan kata-kata yang dia ucapkan kepada cewe itu, ardi pun merasa bersalah. keesokan harinya ardi pun masih membayangkannya. semua peserta siap-siap untuk senam pagi. lalu sarapan pagi dan dilanjutkan dengan olahraga keliling desa setempat, kemudian solat zuhur berjamaah, dan ditutup dengan pengumuman. setelah pengumuman para peserta pun pulang kerumah masing-masing. saat dirumah ardi pun masih membayangkanya, lalu ibunya bertanya.
"gimana ospek terakhirnya"
"ya! seru"
"tapi, koq keliatan pucet"
"ah tidak, aku hanya kecapean saja"
"oh!, sudah mandi"
"belum"
"sudah makan"
"sudah, disana makan nasi sama telor dadar"
"sudah solat zuhur"
"sudah"
"oh! kalo begitu mandi dulu sana supaya keliatan fresh dan supaya enggak pucet" "iya"
ardi pun pergi ke kamar mandi,setelah mandi ardi pun membantu ibunya jaga warung. tidak terasa sudah jam 3, ardi pun solat ashar ke masjid, ibunya menjaga warung, setelah ardi pulang dari masjid, ibunya yang solat, ardi menjaga hingga sore dan warung pun tutup. waktu mangrib pun tiba, segeralah ardi kemasjid untuk sembahyang. setelah sembahyang ardi mengaji bersama teman sebayanya, kemudian solat isya, lalu pulang kerumah. ayahnya pulang dari jakarta membawa martabak kesukaanya. ayahnya bertanya.
"gimana ospeknya"
"seru donk!"
"banyak teman baru donk"
"so pasti"
"ada cewe-cewe cantik ga"
"ih ayah, bilangin ibu loh"
"jangan donk, ayah cuman becanda doank"
ardi dan keluarga pun saling canda tawa.
pas hari pertama sekolah cewe itu sedang mengobrol dengan teman-temanya, ardi pun menghampirnya.
"hai!"
"hai juga"
"bagaimana keadaanmu"
"baik"
"maaf ya, waktu itu, kata-kataku kurang mengenakan, sampai-sampai aku terbayang-bayang terus"
"oh! waktu itu, ga usah dipikirin, aku memakluminya koq, aku juga salah, aku minta maaf ya"
"aku maafin, jadi! kita saling bermaafan donk, kita temen"
"iya, kita teman"
"oh iya, aku lupa, namamu siapa?"
"aku jeni, jeni wulandari. lalu kamu"
"aku ardi ardi wiguna"
"kita kekelas bareng yu, kebetulan sekelas"
ardi pun pergi kekelas bersama jeni. selama dikelas ardi terus memandang jeni, tapi jeni tidak tau bahwa ardi memandangnya. ardi yang belum mengenal cinta dari smp pun tiba2 merasakan yang namanya cinta pertama. hatinya berdebar, tubuhnya gemetar. ardi ingin mengatakannya, tapi dia masih ragu. lalu ardi pun memendam perasaannya. 6 bulan berlalu, tapu ardi belum mengatakanya. ardi pun menunggu waktu yang pas untuk mengutarakan perasaannya.
waktu malam pergantian tahun baru, ardi mengajak jeni konpoy bersama teman-temannya keliling kota. pas waktu jam 12, ardi pun mengutarakan perasaannya.
"jeni"
"iya"
"bagaimana ya ngomong nya"
"emang mau ngomong apa?"
"aku mau ngomong sesuatu kepadamu, tapi, aku ragu-ragu nih"
"ya ngomong aja"
"jeni, sebenarnya aku,""suka kepadamu sejak pertama kita bertemu"
"oh ya, masa"
"iya, bener, aku ga bohong, maukah kau menjadi pacarku dan menemani hidupku"
"gimana ya, aku, aku, aku, aku mau jadi pacarmu"
"jadi, kamu mau jadi pacarku"
"iya, aku mau"
pada malam itulah ardi mengutarakan perasaannya, dan pada malam itu juga jadi saat terindah buat ardi dan jeni.
setelah mereka jadian, mereka semakin dekat dan semakin mesra, sampai teman-temannya pun di acuhkan. teman-temannya pun akhirnya kesal juga, sebentar-bentar jeni, ini jeni, itu jeni, kesini jeni, kesitu jeni,  karena sakin keselnya, ardi pun di jauhi teman-temannya, tapi tetap aja ardi gak peduli. sampai akhirnya ardi di kucilkan dikelas, di jauhi teman-temannya, sampai-sampai ardi pun merasa kesepian. tapi hanya jenilah yang membuatnya tersenyum. tapi lama-lama jeni bosen juga kalo harus nemenin ardi. jeni pun butuh kebebasan untuk bersama teman-temannya. dan akhirnya jeni pun meninggalkan ardi sendirian dikelas. ardi pun kesepian dan merenungkan apa yang telah terjadi.
"kenapa, kenapa, kenapa semua orang meninggalkanku, sampai-sampia kamu pun meninggalkan aku. salahkah bila aku jatuh cinta, salahkah bila aku menyukai seseorang, mungkin aku di takdirkan untuk tidak mencintai, mungkin aku ditakdirkan untuk di benci. aaaahh kesal."
ardi pun pergi ke perpustakaan untuk baca-baca buku. tiba-tiba temanya bertanya.
"gimana? asik kan di jauhi sama teman-teman sekelas, sampai-sampai jeni pun menjauhimu."
"seneng juga, aku bisa bebas"
"kita lihat, mau sampai kapan kau akan sendirian, kau pasti butuh teman, kau tak bisa sendirian, kau pasti butuh kami. ayo pergi! tinggalkan orang yang egois."
"ya bagus, pergi sana! jangan sampai aku melihat muka kamu lagi."
dengan perasaan marah, ardi pun pergi keperpus. di perpus ardi pun tak bisa membaca buku apa yang dipeganya, karena memikirkan perkataan temanya yang tadi.
pikiran kacau, hati tidak tenang, ardi pun menjadi galau.setelah kejadian itu, ardi pun menjadi pemurung, pendiam, tak mau bicara, seperti orang yang telah kehilangan segalanya. sampai-sampai temannya pun mulai kasihan dan ingin berteman kembali dengannya.
"kalo gini terus, kasihan juga kan"
"hah! buat apa di kasihanin," "toh, dia juga kan yang membuatnya menjadi begitu. jadi buat apa dikasihanin. udah cuekin aja!"
"tapi kasihan kan, kamu tega banget sama teman sendiri, sampai segitunya."
"abis dia gitu sih sama kita, dia cuekin kita,dia lebih mementingkan jeni dari pada kita. jadi buat apa di kasihanin."
"iya juga sih. tapi, tak selamanya dia akan begitu kan, dia pasti berubah setelah kejadian ini. aku yakin."
"ah, baiklah, aku juga mulai kasihan juga sama dia."
"jadi, bagaimana?"
"ayo kita temani dia lagi." "tapi ini untuk yang terakhir. kalau dia tetap begitu aku akan pergi dari kalian dan tak akan berteman lagi dengan kalian."
"ok, ayo."
dan akhirnya teman-temannya sepakat untuk berteman kembali dengan ardi.
teman-temanya pun akhirnya menghampiri ardi.
"hey bro, kenapa lo diam aja. main bola yuk!"
"ah males."
"kalau kamu males-malesan, nanti tubuh kamu jadi kaku."
"biarin, jadi kaku jadi kaku deh, sekalian aja gua mati."
"lo koq ngomongnya gitu. ada apa bro, lagi masalah, cerita aja, siapa tau kita bisa bantu."
"jeni, tiba-tiba menjauh dariku, aku jadi galau."
"ya udah, kalau soal jeni, jangan dipikirin. sekarang kamu taukan, bahwa jeni itu tak selamanya disisimu. jeni juga bisa pergi. karna apa? karna kamu telalu berlebihan kepadanya, sampai-sampai teman sendiri dilupain. aku tau, aku ngerti, jeni cinta pertamamu. tapi jangan kaya gini, beri dia kebebasan, supaya dia bisa bahagia. jadi sekarang kamu harus ngertiin dia, dan ngertiin teman-temanmu. ada waktu buat jeni dan ada waktu buat kami. kamu ngerti."
"aku ngerti sekarang, terima kasih ya, atas nasehatnya."
"iya, sama-sama"
setelah dinasehati oleh maman, ardi pun memahami arti keduanya, cinta dan sahabat. ardi pun mencoba mengatakan yang sebenarnya kepada jeni, jeni pun akhirnya mau bersama ardi lagi. dan mereka pun gembira bersama. 1 tahun telah berlalu, ardi pun ingin memberi sebuah hadiah terbaik untuk jeni. ardi pun pergi ke pasar untuk membeli sesuatu.
"bang ada bunga mawar yang masih fresh"
"ada, ini baru dipetik dari kebunnya kemarin, di jamin masih fresh"
"coba lihat, wah bener bang, saya mau yang itu. bungkusin bang, jadi berapa bang"
"buat ade, saya kasih 50 deh, mau gak, masih seger lo"
"iya deh gak apa-apa demi jeni."
saat dia pulang dari pasar, saat dia ingin memberi kejutan pada sang pujaan hatinya. tetapi tuhan berkehendak lain, ardi mengalami kecelakaan disaat perjalanan pulang, waktu itu dia berada dibelakang minibus, tiba-tiba truk gandeng itu kehilangan kendali dan menabrak minibus. dia yang berada di belakang minibus itu kaget, dan menyerempet minibus tersebut, hingga akhirnya dia terpental ke badan jalan. motornya rusak parah. melihat ardi yang tergeletak di jalan, para warga pun membawanya kerumah sakit terdekat. suster pun memberitahukan keluarganya dengan menelpon nomor yang ada didompet miliknya. keluarganya pun kaget dan shock mendengar pernyataan itu dan langsung datang kerumah sakit tersebut.
"dimana ardi sus."
"ardi siapa ya bu?"
"ardi wiguna sus, cepet sus! saya khawatir banget sama anak semata wayang saya, saya takut dia apa-apa."
"tunggu ya bu, biar saya cari dulu pasien yang bernama ardi wiguna."
"ini dia bu, pasien yang bernama ardi wiguna ada di kamar anggrek c ruang ugd."
ibunya langsung pergi ke ruangan ardi dirawat.
setelah sampai ruangannya. ibu ardi menangis saat melihat ardi terbaring kaku.
dokter memberitahukan bahwa ardi saat ini sedang koma. selain keluarga sanak saudara dan teman-temannya pun berdatangan untuk melihat keadaan ardi. di dunia lain malaikat melihat kesedihan keluarga, saudara, dan teman-temannya yang tidak merelakan ardi mati, malaikat pun berencana untuk mencari jiwa untuk pengganti ardi. karna ardi tidak mungkin bisa kembali kedunia, karna sudah ditakdirkan. kemudian malaikat pun memilih dua jiwa, yaitu ahmad soleh dan jaka sueb.malaikat memilih jiwa mereka, karena tidak di terima amal perbuatanya semasa hidup dibumi. mereka masih mempunyai janji yang belum terbayarkan. yang pertama ahmad soleh, adalah seorang yang baik hati namun selalu ikar janji, playboy, pembohong kelas kakap. dia mati sebelum berikrar dengan seorang gadis yang akan dia nikahinya dan berjanji tidak akan lagi jadi orang yang selalu mempermainkan perasaan wanita. yang berikutnya jaka sueb. dia adalah seorang preman pasar yang kejam, hobinya malak kepada setiap orang yang lewat ditempatnya dan menyuruh para gelandangan dan pengamen untuk mencari uang. dia mati sebelum ia benar-benar tobat. dan akhirnya jiwa mereka dijadikan satu oleh malaikat. malaikat memasukan jiwa mereka ke tubuh ardi supaya mereka mengerti arti kehidupan. kemudian masuklah jiwa mereka, dan alat denyut jantung pun bereaksi. doket kebingungan karna denyut jantunya tiba-tiba ada dua. beberapa menit kemudian ardi membuka mata dan mulai menggerakan tangan. suster yang melihat kejadian itu langung memberitahukan kepada keluarganya. keluarga dan sanak saudara pun ikut menangis dan gembira mendengar kabar tersebut. inilah dimulai kisah baru dari ardi yang memiliki 2 jiwa. ibunya bertanya.
"ardi, ardi, kau dengar suara ibu nak."
"kenapa dengan anak saya dok?"
"mungkin otak anak ibu belum stabil bekerja dan masih memproses."
"ibu siapa?"
"saya ibumu nak."
"oh ibu."
"apa kamu tidak mengenali ibumu sendiri nak?"
"aku tidak kenal ibu dan aku tidak tau aku ini siapa."
"bagaimana ini dok?"
"mungkin dia amnesia."
"amnesia dok?"
"iya dia lupa ingatan, coba saja ibu ajak di ketempat yang bisa membuat di ingat kembali."
"iya dok, terima kasih.
apa ardi bisa pulang dok?"
"bisa tapi, dia harus rawat jalan."
ardi pun diperbolehkan untuk pulang. dirumah ardi diperkenalkan barang-barang miliknya dan kesukaannya. ardi dalam hati berkata.
"percuma saja, kau mengenalkan semunya. karna aku bukan ardi."
"hey ahmad, biarkan aku yang menguasai tubuh itu."
"tidak, kau hanya akan membuat kacau saja."
"ayolah sebentar saja.""ga bisa, sekali gabisa, gabisa."
"dasar, awas aja kalau gue udah kuasain tubuhnya, takkan ku kasih masuk."
hari-hari berlalu, tetapi tetap aja ardi belum ingat. karna didalam tubuh ardi bukan jiwa ardi tapi jiwa orang lain. kemudian ardi masuk sekolah. di sekolah ardi terlihat seperti anak baru, karna dia belum kenal siapa-siapa. teman-temannya pun bertanya tentang kabarnya, keadaannya, rasanya tinggal dirumah sakit, dan hal-hal lainnya. dan kemudian masuk, pelajaran pertama dilanjutkan ke pelajaran kedua dan kemudian bel istirahat. pas istirahat erni menghampiri ardi yang sedang duduk dikelas.
"hai gimana kabarmu?"
"alhamdulilah baik."
"kamu ini siapa ya?"
"aku erni, temanmu, masa ga kenal. apa kamu lupa ingatan."
"iya aku ga tau, dan ga ingat semuanya."
"oh, mungkin kamu amnesia."
"amnesia, kalo ngomong soal amnesia, bapak kamu dokterya?"
"loh koq nyambung kesitu sih."
"oh, maaf, maksudku, amnesia itu penyakit apa?"
"amnesia itu, penyakit yang menyebabkan si penderita menjadi lupa segalanya. seperti orang lupa ingatan. ya kaya kamu, lupa ingatan, lupa kejadian-kajadian yang telah terjadi kemarin, tahun lalu, bulan lalu atau dua hari yang lalu, ya kaya gitu."
"oh, mungkin."
"tapi maaf ya, aku harus kesana dulu."
dan ardi langsung pun pergi ke perpus untuk menenangkan diri.
"tenang ahmad, tenang.
gini nih, kalau gue ketemu cewe, bawaanya mau ngegombal mulu. ga bisa apa gue, kalau deket cewe, ga ngegombal. sial banget."
"itulah dia playboy kelas kakap, yang selalu merayu, di setiap kali berhadapan dengan perempuan, ga bisa liat yang bening dikit, langsung digombalin. mana ada cewe yang mau sama kamu. cowo playboy, sukanya mempermainkan perasaan wanita. kaya aku dong, gini-gini aku setia. walau aku preman, tapi berhati malaikat."
"diem lo iblis. gue lagi nenangin tau."
"percuma, mau sampai kapanpun, kamu akan tetap seperti itu, ga bakalan berubah, sampai bulan ada dua juga, ga mungkin."
"berisik, diem lo setan, gue lagi nenangin pikiran tau, elo jangan ganggu gue, gue pengen sendirian."
"kasian sekali nasibmu."teman-teman yang ada di perpus jadi keheranan melihat tingkah ardi yang bicara sendiri dan marah-marah sendiri. bel masuk. ardi pun masuk kelas. kemudian bel pulang. ardi pulang. dirumah ibunya bertanya.
"gimana sekolahmu nak, apa kau sudah mengingat sesuatu.?"
"biasa aja bu, belum, malah aku makin pusing."
"ya udah, ganti seragammu, mandi, solat, terus makan, ibu sudah masakin makanan kesukaanmu."
"iya bu."
hari kedua sekolah. jeni masuk sekolah, jeni bertanya kepada teman-temannya.
"denger-denger, ardi kemaren masuk sekolah ya."
"iya, tapi dia kaya orang linglung, sukanya ngegombal mulu, kadang-kadang bicara sendiri, marah-marah sendiri, pokoknya, sekarang ardi aneh gitu deh, semenjak iya kecelakaan."
"oh. ardi nanyain gue ga?"
"enggak, malah dia mau merayu cewe sekelas, bayangin aja. katanya dia lupa ingatan, tapi sikapnya jadi playboy."
"ah, masa, bohong kali? kamu aja kali yang sirik sama aku."
"ngapain gue sirik sama elo. gue kasih tau ya, ardi itu sudah berubah."
jeni pun keheranan mendengar ucapan temanya. dan kemudian ardi datang dan masuk kelas. jeni memangilnya.
"ardi, ardi, ardi,"
"siapa ya?"
"aku jeni pacar kamu, apa kamu lupa."
"jeni, aku ga kenal, soalnya aku lupa maaf ya."
jeni pun bingung dan diam. temannya bertanya.
"gimana, benarkan dia amnesia, dan lupa sama pacar sendiri"
"iya"
"ya udah, jangan sedih, nanti kalau sudah ingatannya sudah kembali, pasti dia ingat koq."
jeni pun menghampiri ardi. tapi ardi sedang asik merayu cewe. jeni pun marah, dan menangis dan pergi kekelas.
dikelas jeni menangis, teman-temannya mencoba tuk menghiburnya.
"gue udah bilang ardi udah berubah."
"iya, gue pikir dia ga bakalan kaya gitu, sakit hati ini."
"ya udah jangan ditangisi, sabar aja."
ardi pun datang menghampiri, dan berkata.
"maaf, bukanya aku ingin menyakitimu, aku tadi hanya ngobrol menanyakan informasi tentang diriku saja, bukan lebih dari itu. percayalah padaku."
jeni pun tidak nangis lagi, dan sekerang dia tersenyum.
 bel pulang berbunyi, dan para murid pun membereskan perlengkapan sekolah dan bersiap untuk pulang. dijalan ada dua preman yang ingin memalak mereka, dan ardi datang menghampiri kedua preman itu, dan langsung saja dihajar kedua preman itu tanpa ampun, hingga kedua preman itu bonyok dan preman-preman itu kabur.
jeni pun kebingungan melihat tingkah ardi, biasanya ardi menyuruh lari atau memilih jalan memutar, dari pada harus meladeni sang preman. tapi ini beda, dia malah melawan, malah preman itu babak belur. jeni pun langsung lari kebingungan. ardi pun kebingungan, dan berkata dalam hatinya.
"kenapa dia lari, kan preman sudah kuhajar, dia seharusnya sudah merasa aman sekarang, dasar aneh."
lalu ardi pun pulang. keesokan harinya jeni bertanya kepada ardi.
"kenapa kemarin kau menghajar preman-preman itu, biasanya kau lari."
"itu kan dulu."
"kau beda sekarang, kau bukan ardi yang kukenal, kau ardi yang lain. apakah mungkin amnesiamu merubah semua sifat dan sikapmu."
"namanya juga amnesia, jadi aku ga tau sifat dan sikapku yang dulu, ya wajarlah aku berubah."
"aku benci kamu yang sekarang."
"kenapa benci, ya maaf kalau aku bukan lagi yang dulu. tapi inilah aku, mau suka atau tidak, itu terserah kamu, aku ga maksa koq."
jeni pun pergi sambil menangis. dikelas teman-temannya mencoba menghiburnya.
"tak kusangka, ardi sekarang benar-benar berubah, dia bukanlah ardi yang selama ini kukenal, aku kecewa. hikh hikh"
"sudah sudah, jangan menangis terus ah, malu diliatin temen-temen tuh."
"tapi mau bagaimana lagi, hati ini sakit, perih, seperti tertusuk pedang, tertusuk sampai kedalam."
"cup cup, udah dong."
"iya deh, aku, mencoba tuk tidak menangis lagi."
"nah gitu dong, ini baru jeni yang aku kenal.
sebaiknya kamu ngomong aja terus terang kepada ardi."
"iya akan ku coba."
saat pulang sekolah jeni mengajak ardi ketaman untuk berbicara empat mata. saat ditaman ada cewe cantik, ardi malah menggodanya. jeni pun memarahi ardi. dan menanyakan beberapa hal yang ingin dia sampaikan kepada ardi.
 "aku heran deh, kepada kamu, belakangan ini kamu seperti orang lain, kamu kaya bukan ardi gitu, bukan kaya ardi yang dulu kukenal. dulu kamu tidak pernah menggoda perempuan, tapi sekarang kamu selalu menggoda perempuan setiap ada perempuan yang lewat.
dulu kamu tidak suka berkelahi, malah kamu memilih jalan memutar kalau ada preman itu, dan kamu bilang "lebih baik cari jalan memutar, dari pada harus berhadapan dengan preman itu", tapi sekarang kamu malah melawannya dan menghajarnya hingga babak belur. kupikir kau bukan ardi yang aku kenal, kenapa kamu bisa seperti ini, tolong jelaskan, tolong jujur kepadaku."
didalam jiwa ardi
"ayolah jujur saja."
"emang dia mau percaya sama omongan kita."
"aku yakin dia pasti percaya."
"aku ragu-ragu."
"biar aku yang bicara."
lalu ardi pun mengungkapkan rahasia tentang dirinya.
"jen, gue pengen jujur sama elo."
"iya katakan saja, aku pasti dengerin."
"gue sebenarnya bukan ardi, gue adalah."
"jujur aja."
"sebenarnya kita adalah orang lain, ardi memiliki 2 jiwa, yaitu saya jaka sueb dan satu lagi ahmad soleh."
"sumpeh lo."
"sumpah kesamber gledek bareng-bareng gue mau."
"ah lucu, mana ada satu tubuh dua jiwa, itu kan lucu, yang serius donk jangan bercanda deh, ga lagi ngelucu tau."
"ini serius, bukan becanda."
"oh serius."
"kamu pasti ga bakalan percaya sama ucapanku, karna ini mustahil bagi semua orang."
jeni pun tertawa mendengar apa yang di ucapkan ardi. malam pun tiba. jeni melihat dua sosok di belakang ardi, dia berpikir itu hanya ilusi, tapi setelah dilihat dengan jelas, ternyata itulah jiwa jaka dan ahmad. jeni pun terkejut, setelah melihat kejadian itu.
"sekarang kau percaya."
"iya aku percaya, tapi ini mustahil kan."
"iya memang mustahil, tapi ini nyata."
kemudian jiwa ardi datang. jeni kaget melihat sosok ardi yang asli.
"ardi, kau ardi, iya kan, kau ardi, ini bukan mimpi kan, mungkin aku sedang bermimpi."
"kau tidak sedang bermimpi, iya, ini aku ardi, maaf aku tak bisa memberimu hadiah, saat-saat terakhirku.
pas tanggal ini, hari ini, kau ingat, hari ini, hari apa."
 "tidak, emang hari ini, hari apa?"
"hari ini adalah hari yang special buat kita, apa kau tak ingat, cobalah ingat!"
"coba, aku ingat-ingat dulu.
"oh iya hari ini, adalah hari jadian kita, aku sampai lupa, maaf ya."
"betul sekali, ga apa-apa, aku ngerti koq, aku hanya ingin mengucapkan selamat hari jadian kita yang ke tiga tahun, happy anniversary, maaf ga bisa memberi sesuatu yang special."
"iya tidak apa-apa, asal aku bisa melihat kamu untuk yang terakhir, aku bahagia."
"maaf sekali lagi, aku tak bisa menepati janjiku, aku hanya bisa berdoa, supaya kau mendapatkan pendamping hidup yang lebih baik dariku."
"amin."
"aku mau pergi, jangan sedih ya, jangan nangis ya."
"jangan pergi dulu, ada banyak pertanyaan yang aku ingin tanyakan padamu?"
"maaf, tapi waktuku sudah habis."
"tapi."
"selamat tinggal."
dan setelah itu ardi menghilang. dan malam itu ardi yang lain mengatakan.
"biarkan kami yang akan menjadi pendamping hidupmu."
"iya, asal aku dapat bersama tubuh ardi, walau jiwa berbeda. aku akan mencintai kalian."
di malam itu mereka jadian.
hari-hari indah mereka lalui bersama, akhirnya sampai kepelaminan. dan mereka hidup bahagia dengan mencintai dua jiwa satu tubuh.
itulah cinta pisces. mencintai seseorang yang telah tiada, tapi tubuhnya masih ada, dengan dua jiwa yang berbeda sifat. dia mencintainya dengan tulus.
wahai pembaca hidup itu jangan sampai disia-sia kan, sukurilah hidup ini, kelak akan bermanfaat dimasa yang akan datang.

salam dyan sopyan.
terima kasih telah membaca artikel, semoga bermanfaat.

"wasalam"

Tidak ada komentar: