klik klik

Kamis, 19 September 2013

Tugas Mue


Tugas Membuka Usaha Eceran/Ritel




Kelompok 4

-         Dyan Sopyan
-         Nuriman
-         Anwar Sadat
-         M Firdaus
-         Enie Nuraeni
-         Hesti Purdiastuti



YAYASAN PUJI RAHAYU
SMK YAPURA 1
Jl. Desa situdaun kp. Cikupa Rt. 03/01 Tenjolaya Bogor
Telp. (0251) 8628856 Email : smkyapura.satu@yahoo.com
A.    Klasifikasi Usaha Ritel
Usaha ritel dapat diklasifikasikan berdasarkan skala usaha dan teknik memasarkan produk. Simak uraian berikut.
1.      Berdasarkan skala usaha 
Berdasarkan skala usahanya, usaha ritel dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu ritel besar (peritel berskala besar), dan ritel kecil (peritel berskala kecil).


A .      Ritel kecil
Peritel berskala kecil disebut dengan ritel tradisional. Ragam produk yang ditawarkan biasanya tidak sebanding yang ditawarkan peritel besar. Misalnya untuk produk sabun  mandi, jenis merek yang ditawarkan peritel kecil mungkin tidak terlalu banyak nilai dibandingkan peritel besar. Usaha ritel kecil dapat dibagi menjadi dua, yaitu usaha ritel kecil berpangkal dan tidak berpangkal.

1)      Usaha ritel berpangkal
Usaha ritel berpangkal ini ada yang memiliki lokasi tetap, seperti warung atau kios, dan ada yang memiliki lokasi tidak tetap, seperti pedagang kaki lima.  Lokasi warung atau kios biasanya menjadi satu dengan tempat tinggal pemiliknya, dengan luas yang tidak terlalu besar, sehingga pelanggan tidak bisa memilih secara langsung barang yang akan dibeli. Sedangkan pedagang kaki lima memiliki kegiatan usaha yang tidak terorganisir dengan baik, tidak memiliki surat ijin usaha, byasanya bergerombol di trotoar  jalanan.

a. Kios adalah tempat usaha kecil yang menjual barang dagangan secara eceran, yang macam barangnya hanya satu atau beberapa macam saja.
b. depot adalah tempat usaha untuk memasarkan barang/jasa kepada para pedagang lain  maupun konsumen
c. warung adalah tempat usaha dagang eceran kecil yang tempatnya dekat pumukiman konsumen, dan barang yang dijualnya bermacam-macam
d. toko kecil adalah tempat usaha dagang yang sekalanya lebih besar dari warung, dan jenis barang yang diperdagangkan lebih komplit

2)      Usaha ritel tidak berpangkal
Jenis usaha  ritel ini tidak memiliki suatu lokasi kusus dalam melakukan kegiatan usahanya ( berpindah-pindah). Jenis usaha ritel ini menggunakan alat dalam kegiatan usahanya, seperti roda dorong, sepeda, atau alat pikul. Produk yang ditawarkan biasanya berupa buah-buahan dan sayur-mayur.

a. pedagang keliling adalah pedagang eceran yang menjual daganganya dengan cara keliling atau menghampiri pembelinya.
- menggunakan mobil atau motor. Co : pedagang ice cream;
- menggunakan alat pikul. Co : pedagang sayur;
- menggunakan bakul/baskom/. Co : pedagang jamu;
- salesman / pedagang yang mendatangi rumah konsumen dari pintu ke pintu. Co : pedagang rokok
b. pedagang kaki lima adalah pedagang eceran yang melakukan daganganya di                   emperan atau trotoar.
c. pasar berwaktu adalah pasar yang dibuka hanya pada waktu tertentu saja.
- pasar malam
- pasar kaget / sebulan sekali
- pasar murah (setahun sekali)

B .       Ritel besar
Perdagangan ritel berskala besar menyediakan satu jenis barang ataupun berbagai barang kepada sejumlah besar pelanggan dalam suatu toko besar. Dalam kegiatan usahanya, peritel berskala besar menyediakan kenyamanan bagi pelanggan, baik berupa interior dan eksterior toko, maupun keramahan pelayanan yang diberikan wiraniaganya. Produk yang biasa ditawarkan oleh peritel berskala besar, antara lain pakaian, alat-alat elektronik, dan  juga produk-produk impor.

1. Discount Stores / Toko Diskon
Discount store adalah toko pengecer yang menjual berbagai barang dengan harga yang murah dan memberikan pelayanan yang minimum. Contohnya adalah Makro dan Alfa
2. Specialty Stores / Toko Produk Spesifik
Specialty store adalah merupakan toko eceran yang menjual barang-barang jenis lini produk tertentu saja yang bersifat spesifik. Contoh specialty stores yaitu toko buku gramedia, toko musik disctarra, toko obat guardian, dan banyak lagi contoh lainnya.
3. Department Stores
Department store adalah suatu toko eceran yang berskala besar yang pengeloaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen-departemen yang menjual macam barang yang berbeda-beda. Contohnya seperti ramayana, robinson, rimo, dan sebagainya
4. Convenience Stores
Convenience store adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang terbatas, bertempat di tempat yang nyaman dan jam buka panjang. Contoh minimarket alfa dan indomaret.
5. Catalog Stores
Catalog store adalah suatu jenis toko yang banyak memberikan informasi produk melalui media katalog yang dibagikan kepada para konsumen potensial. Toko katalog biasanya memiliki jumlah persediaan barang yang banyak.
6. Chain Stores
Chain store adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan dimiliki oleh perusahaan yang sama.
7. Supermarket
Super market adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan dan juga sejumlah kecil produk non makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya sendiri / Swalayan. Contoh yaitu Hero.
8. Hypermarkets / Hipermarket
Hipermarket adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan melingkupi banyak jenis produk. Hipermarket adalah gabungan antara retailer toko diskon dengan hypermarket. Contohnya antara lain hipermarket giant, hipermarket hypermart dan hypermarket carrefour

Menurut Mason dan Mayer (1990:7), dalam klasifikasi ini pasar eceran dibagi menjadi dua tipe, yaitu :
1.Type of ownership (tipe kepemilikan)
Yaitu toko-toko atau bisnis eceran yang berdiri sendiri, dimiliki secara individual dan pada umumnya merupakan perusahaan kecil. Dalam pengoperasian sejumlah unit retail ataupun cabang retail di bawah kepemilikan dan pengendalian sebuah perusahaan atau keluarga atau seseorang. Rantai retail atau bisnis eceran dapat terjadi Tipe ini dibagi lagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

a.Manufacturer-Owned
Beberapa pabrikan melakukan forward integration yang artinya mereka mendirikan bisnis eceran sendiri sebagai penyalur hasil produksinya kepada konsumen akhir. Adapun perusahaan melakukan hal itu karena:
·         Secara ekonomis lebih menguntungkan.
·         Ingin mengendalikan Saluran distribusi secara menyeluruh.
·         Ingin bereksperimen dalam hal penyempurnaan produk dan metode perdagangan.
b.Government-Owned
Tipe dimana pemerintah sebagai pemilik (owner) dari bisnis eceran sekaligus mengoperasikannya. Bidang usaha dalam tipe ini biasanya adalah segala sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak dan masih bersifat sosial.Contoh: penjualan bensin oleh Pertamina.
c.Farmer-Owned
Suatu tipe kepemilikan dimana sekelompok petani mendirikan . Dan mengoperasikan bisnis eceran.Mereka mendirikan bisnis eceran dengan tujuan untuk mendistribusikan hasil panen mereka.
d. public utility owned
bisnis eceran yang didirikan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat luas
e consumer-owned
suatu bentuk kepemilikan bisnis yang dimiliki oleh konsumen dan dijalankan oleh manajemen yang disewa.

2. Type of merchandise carried
Suatu perusahaan retail dapat diklasifikasikan menurut keragaman dan susunannya.
A.     keragaman
pasar eceran yang mengacu pada aneka jenis produk yang ditawarkan.
B.     Susunan
pasar eceran yang mengacu pada pilihan barang yang ditawarkan

dalam strategi ini, bisnis ritel dibedakan atas strategi yang dipakai oleh retailer.
1. Margin / turnover strategi
Adalah perbedaan antara biaya dan harga jual yang ditambahkan pada harga pokok, sedangkan turn over adalah seringnya perputaran rata-rata yang dijual dalam setahun.
2. Retail price and service strategy  (strategi harga pasar eceran dan jasa)
Strategi yang diterapakan yang dikaitkan dengan jasa dan eceran yang ditentukan
3. Strategic group classification (strategi analisis grup)
Yaitu membagi-bagi retail store ke dalam beberapa kelompok untuk menggambarkan persaingan pada perdagangan tertentu.
4. Gross margin-merchandise type classification
- Functional goods, yaitu riteler menerapakan strateginya pada barang-barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan fisik.
- Symbolic goods, yaitu riteler menerapkan strateginya pada barang-barang yang diharapkan mampu memuaskan keinginannya.

B. Klasifikasi tingkat pelayanan
Dibagi menjadi :
a.  penjualan eceran swalayan
b. penjualan eceran dengan memilih dendiri
Contoh : toko baju dipasar
c. penjualan eceran dengan penjualan terbatas
Contoh : toko elektronik
d. penjualan eceran dengan pelayanan penuh
Contoh : toko perhiasan,butik

Tidak ada komentar: